TERDAMPAR DI ANTROPOLOGI

ESSAY PENGALAMAN MASUK ANTROPOLOGI
Saudara pernah bermimpi untuk kuliah di Universitas terbaik di Indonesia? Pernah membayangkan bagaimana rasanya bangku perkuliahan? Pernah terpikir menjadi seorang mahasiswa? Pernahkah mengalami kesulitan selama memimpikan angan tersebut? Tentunya dengan usaha dan do’a yang terus-menerus akan membuahkan hasil yang baik.
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan BIDIKMISI adalah dua hal yang sangat saya harapkan. Mengapa? Karena dengan dua jalan tersebut yang terbuka lebar dan kesempatan besar berada di depan mata saya untuk mendapat pemahaman yang begitu berarti dalam hidup dan masa depan. Saya mengikuti pendaftaran SNMPTN dan BIDIKMISI dengan bekal tekad dan sama sekali belum mengetahui kedepannya akan seperti apa. Dengan polosnya saya daftar dan pada saat pengumuman SNMPTN ternyata dinyatakan Lulus prodi Antropologi Universitas Padjadjaran.
Daftar ulang adalah tahap kedua setelah proses pendaftaran dinyatakan lulus. 09 Juni adalah saksi bisu daftar ulang masuk prodi antropologi yang sebenarnya saya tidak tahu antropologi itu apa. Dan akhirnya sampai pada proses penerimaan mahasiswa baru, baik lingkup Universitas, Fakultas maupun  Jurusan.
Penerimaan mahasiswa baru tingkat Universitas adalah semua mahasiswa baru hadir dan menyaksikan sidang senat dan kamipun termasuk saya diresmikan waktu itu pula. Rangkaian kegiatan begitu menarik dan dapat membuat saya dengan mudah mengenal Universitas Padjadjaran.
Selanjutnya penerimaan mahasiswa baru tingkat Fakultas. Saya masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ospek Fakltas dimulai pada hari Selasa diawali dengan penerimaan mahasiswa baru tingkat fakultas oleh Dekan Fakulas, dan selanjutnya kegiatan POSTMO BRAVE yang diadakan oleh BEM Fakulas. Acara tersebut berlangsung 2 hari dengan hari ke dua pemadatan materi dari kakak-kakak FISIP yang sukses di dunia kuliahnya. Saya menjadi sangat terinspirasi untuk berprestasi juga seperti mereka. Acara ditutup dengan terpilihnya seorang ketua angkatan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 2015 dari Prodi Antropologi.
Sebelumnya ada acara Open House setiap jurusan, antropologi termasuk ke dalamnya. Dalam acara tersebut dijelaskan oleh para dosen antropologi kepada orang tua mahasiswa baru bagaimana antropologi. Mulai dari perkenalan dosen yang hadir pada saat itu, sistem perkuliahan, penjelasan tentang SKS, sampai pada prospek kerja jika sudah lulus nanti dari antropologi. Karena setiap orang tua mahasiswa yang pemahamannya kurang akan perkuliahan, pada akhirnya selalu bertanya nanti akan bekerja apa lulusan antropologi. Dan untuk mahasiswa itu sendiri ada perwalian seperti wali kelas untuk membimbing mereka dalam masa studi antropologi. Dan sayapun pertama kali masuk pada ruangan perkulian antropologi dengan kondisi yang baik dan nyaman.
Penerimaan mahasiswa baru tingkat Jurusan adalah tahap terakhir proses penerimaan mahasiswa baru. Saya dan teman-teman dikenalkan pada Huria Himpunn Mahasiswa Antropologi dengan banyak kakak-kakak pendamping yang baik hati membimbing kami dalam acara tersebut. Saya diajak mengelilingi Fakultas dan lebih detail pada gedung C tempat perkuliahan Antropologi berlangsung.
Adapun hal yang menarik dari Antropologi itu terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1.      Lingkungan Gedung C Antropologi
Lingkungan gedung antropologi di gedung C sangat strategis. Karena dekat dengan jalan dan mudah di akses karena tepat di lantai dua. Lingkungan antropologi yang dirimbuni pepohonan membuat udara gedung sejuk dan terasa nyaman sekali dengan pandangan hijau dedaunan. Mata akan dimanjakan dengan pepohonan yang sedang berbuah lebat.
2.      Fasilitas
Fasilitas di luar maupun dalam gedung C Antropologi sangat menunjang sekali. Di antaranya fasilitas luar yaitu wc yang bersih dan dekat dengan ruang perkuliahan, tempat ibadah yang mudah dijangkau pula. Sedangkan fasilitis di dalam ruangan yaitu kursi yang baik walaupun ada sebagian yang sedikit rusak, mesin pendingin yang menjadikan dingin di pagi hari dan penyejuk di siang hari. Akses internet juga sangat mudah karena banyak tersebar wifi gratis.
3.      Dosen
Pertama kali mengetahui dosen antropologi pada saat open house dan itu masih sebagian. Saat perwalian baru tahu bahwa dosen antropologi banyak dan memiliki ciri khas masing-masing. Ada yang disiplin ketika perkuliahan berlangsung, ada yang bercanda terus untuk mengusir kejenuhan kuliah dan masih banyak ciri khas para dosen yang dapat dirasakan selama perkuliahan berlangsung. Itu semua untuk menjadikan mahasiswa lebih menghargai dosen dengan etika yang baik, memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik-baiknya.

4.      Kaka kelas
Pada saat ospek jurusan, saya sudah mengenal beberapa kakak kelas. Sifat mereka beragam. Ada yang bercanda terus, berbicara terus-menerus, ada yang diam, ada yang lucu, baik hati dan selalu memberi pengarahaan, dan mudah diajak untuk berbicara masalah perkuliahan antropologi. Tetapi masih kebanyakan tidak mengenal kakak kelas karena sebagian ada yang sibuk secara individu maupun kelompok, ada yang sulit di ajak bicara atau senyum sekalipun. Namun saya membutuhkan mereka untuk bertanya bagaimana pengalaman mereka setelah menempuh perkuliahan antropologi walaupun baru sampai semester 3.
5.      Teman Antropologi 2015
Antropologi angkatan 2015 banyak kejutan sekali. Sifat yang beragam, kebiasaan mereka, dan pergaulan mereka, dan toleransi terhadap teman yang berbeda keyakinan. Di awli dengan sifat yang beragam, karena mereka ada yang berasal dari luar daerah Bandung termasuk saya. Diantaranya ada yang dari Bukittinggi, Medan, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Jakarta, Tanggerang dan masih banyak lainnya. Daerah asal yang berbeda membuat keberagaman sifat mereka berbeda-beda dan melebur menjadi berbaur di antropologi. Berikutnya adat kebiasaan mereka. Dari cara logatnya berbicara, tingkah laku, dan volume suara pun beragam sekali. Pergaulan merekapun berbeda-beda. Mahasiswa perkotaan dan mahasiswa pedesaan sangat jauh berbeda, mulai dari cara berpakaian, berbicara, dan pergaulannyapun sangat berbeda. Namun ada kesamaan diantara mereka semua. Yaitu toleransi terhadap teman yang berbeda keyakinan sangatlah tinggi. Mereka saling menghargai dan tidak pernah memandang dari sisi keyakinan maupun keberagaman mereka.
Dan akhirnya, walaupun pada awalnya saya tidak mengetahui apa itu antropologi dan pendaftar pertama di jurusan ini mudah-mudahan menjadi motivasi yang baik untuk belajar lebih tekun mengulik apa itu antropologi dan ingin mewujudkan cita-cita keliling Indonesia dan ke Negeri Peru untuk meneliti peradaban suku Inca yang hilang. Ditambah dengan dosen yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan tinggi sebagai acuan, teladan, pegangan dan fasilitator untuk mencapai semuanya. Persaingan yang ketat pula dari teman-teman antropologi menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pemahaman terhadap antropologi. Fasilitas juga mempengaruhi terhadap proses perkuliahan. Fasilitas yang kurang akan mempengaruhi terhadap proses perkuliahan begitupun sebaliknya.

Tetapi belajar antropologi itu sangat menyenangkan dan tidak sabar untuk menerima materi dan kejutan selanjutnya, walaupun terkadang ada rasa kejenuhan dan mengantuk. Tetap semangat untuk mendapatkan ilmu dan pemahaman demi masa depan yang cerah dan terarah.

Komentar

Postingan Populer