ANTARA AKU, RANGKAIAN DAN ANTROPOLOGI

WAWANCARA SENIOR ANTROPOLOGI 2009-2012
“ANTARA AKU, RANGKAIAN DAN ANTROPOLOGI”

Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana prodi antropologi pada  tahun 2009-2012 adalah dengan cara mewawancarai mahasiswa aktif pada tahun angkatan tersebut. Sebagai seorang mahasiswa baru yang masih mengikuti rangkaian untuk mengetahui lebih jelas tentang kekerabatan di antropologi, saya berhasil mewawancarai 3 narasumber dari angkatan 2011 dan 2012.
Adapaun topik yang saya tanyakan dalam wawancara kepada narasumber tersebut adalah :
1.      Motivasi masuk antropologi
2.      Pengalaman di antropologi
3.      Seputar materi dan dosen antropologi
4.      Penyusunan skripsi.
5.      Pesan untuk antropologi 2015
Narasumber pertama yang saya wawancarai yaitu :
1.      Andika Putra Restrivianto antropologi angkatan 2012. Berikut biodatanya :
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Agama
Hobi

Riwayat Pendidikan




Cita-Cita
Asal Daerah
:
:
:
:

:




:
:
Andika Putra Restrivianto
Jakarta, 19 September 1994
Islam
Banyak, mendengarkan musik, nonton MU, Futsal.
TK Cahya Agung
SDN Pamulang 1
SMPN 17 Tanggerag Selatan
SMAN 1 Tanggerang Selatan
Universitas Padjadjaran-Antropologi
Arkeolog
Tanggerang Selatan

Motivasi tersendiri dari ka Dika masuk jurusan antropologi sebenarnya tidak ada, hanya saja pada saat pendaftaran SNMPTN ia salah klik pemilihan jurusan, yang sebenarnya ingin masuk ke fakultas hukum Universitas Indonesia. Faktor jaringanpun sangat lambat sekali karena pada saat itu daftar bareng-bareng bersama teman satu sekolah. Berlatar belakang jususan IPA pada saat SMA, membuat ka Dika bingung, namun pada saat SMP sering mengikuti olimpiade kebumian dan mulai menyukai antropologi.
Pengalaman yang paling menarik selama kuliah di jurusan antropologi yang dialami ka Dika adalah pada saat Praktikum Kompetensi Lapangan (PKL). Pada saat semester satu, tempat PKLnya yaitu di Suku Baduy, Banten. Pembagian kelompokpun dibagi oleh dosen dan ka Dika sekelompok dengan ka Syarif. Hal yang diteliti oleh kelompok ka Dika pada saat itu adalah rumah orang suku baduy.
PKL semester dua berlangsung di Garut dengan tema Pariwisata. Yaitu mengunjungi tempat wisata Cipanas, pabrik kulit dan wisata kuliner. Hal yang paling mengesankan dalam pkl ini adalah menikmati Cokodot (Coklat Dodol Garut) dan hal yang paling menyenangkannya yaitu boleh membawa pulang Cokodot yang dikunjungi langsung ke tempat pembuatannya.
Tasikmalaya adalah daerah selanjutnya yang menjadi sasaran PKL pada semester tiga. PKL ini merupakan PKL yang paling tidak asik menurut ka Dika. Karena, pada saat PKL konflik terjadi antara mahasiswa dan dosen, yaitu pa Rimbo dan bu Dede. Banyaknya mahasiswa yang tidak mengikuti pembekalan dan menyewa mobil sendiri mengakibatkan dosen marah. Adapun tujuan dari PKL ini adalah mellihat sistem ekonomi di Tasikmalaya, yaitu melihat dan meneliti UMR Bordir.
Semester empat dengan tema PKL yaitu ruang publik dan daerah yang dituju adalah kota Banjar. Dalam PKL ini, kelompok bebas memilih anggotanya sendiri dan kelompok ka Dikapun meneliti tempat pemujaan yang bernama Rawa Onom, Pulo Majeti. Pada penelitiannya, bertemu kuncen dan dosen pembimbingpun tertarik dengn hal itu. Setelah observasi, langsung presentasi dan membuat laporan. Akhirnya kelompok ka Dika mendapat predikat atau nilai A. Dengannilai yang memuaskan, di tambah lagi dengan bersama-sama liburan ke Pantai Pangandaran dan ke tempat wisata Green Canyon.
Kuantitatif adalah tema selanjutnya dari PKL semester lima. Hanya saja ada yang berbeda dari semester ini adalah tidak pergi ke luar kampus dan PKLnya dilaksanakan di dalam kampus selama dua hari. Dosen pembimbingnya yaitu ibu Dede. Hal yang di buat adalah kuisioner dan langsung presentasi dan membuat laporannya.
Semester enam PKL ke luar kampus kembali, yaitu ke daerah Cisanti Pangalengan Bandung. Hal yang ditrliti dari PKL ini adalah tentang penggunaan air di daerah Cisanti. Selain itu, ada acara malam akrab di Ciater, Lembang.
Selain agenda yang direncanakan oleh jurusan, ka Dika bersama teman-temannya suka mengamati fenomena sosial, jalan-jalan ke Sukabumi tepatnya ke pantai Sawarna yang sekarang menjadi bahan skripsinya.
Sekarang, ka Dika menjabat sebagai bendahara Huria Mahasiswa Antropologi, ikut dalam divisi pengabdian masyarakat yang mengabdi di daerah Cikapunduk bersama anak antropologi yang ikut ke pngabdian masyarakat juga. Pernah mengikuti juga organisasi taman ilmu, Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP, kepanitiaan dan pada semester 5-6 melakukang penelitian tentang bis.
Dosen yang sangat disukai atau menjadi favorit ka Dika diantaranya bapak Budi Gunawan. Alasannya adalah merupakan dosen wali, dosen pembimbing skripsi, pemotivasi, cara mengajar dalam perkuliahannya seru, baik dalam pemberian nilai dan mengajar antropologi pariwisata serta antropologi ekologi. Jika dilihat dari segi penampilan dosen favoritnya adalah bapak Sungkono, sebab dosen paling rapih dan sederhana. Lalu ada ibu Wati yang paling dekat dengan mahasiswa, pak Dede Mulyanto dan pak Ade Makmur dengan penyampaian materinya jelas dan mudah dipahami semua mahasiswa.
Materi favorit ka Dika adalah etnografi, psikologi, pariwisata dan kualitatif. Karena kesan pesannya adalah saling berspekulasi tentang apapun, banyak cara untuk keluar dari masalah yang terdapat dalam materi antropologi dan semua permasalahan ada dalam teori-teori antropologi.
Pesan dari ka Dika untuk antropologi 2015 adalah belajarnya masih pasif, harus ditingkatkan lagi belajarnya dengan serius dan ingan IP merupakan acuan.

Narasumber kedua yang saya wawancarai yaitu :
2.      Andi Muhamad Dwimas, antropologi angkatan 2012, berikut biodatanya :
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Agama
Hobi
Riwayat Pendidikan





Cita-Cita
Asal Daerah
:
:
:
:

:




:
:
Andi Muhamad Dwimas
Jakarta, 15 Oktober 1992
Islam
Olahraga, semuanya
TK Nurul Falah, Jakarta Utara
SDN Nurul Falah, Jakarta Utara
SMPN 244, Jakarta Utara
SMAN 52, Jakarta Utara
Universitas Negeri Jakarta-Akuntansi
Universitas Padjadjaran-Antropologi
Guru Olahraga
Jakarta

Motivasi ka Dimas masuk antropologi adalah karena ingin tau hal baru dari sudut pandang baru yang sebelumnya latar belakang ka Dimas adalah mahasiswa Akuntansi di UNJ. Selain itu dapat berkenalan dengan senior baru, pandangan baru dan yang paling penting menemukan pandangan tidak secara asal-usul saja, harus dari akar pandangan atau permasalahannya.
Pengalaman ka Dimas di antropologi antara lain pada saat inisiasi atau sekarang disebutnya rangkaian. Pada saat itu ka Dimas menjadi ketua kelompok dengan anggota ka Dika, teh Sinta, teh Tia, teh Aisyah, ka Billi, teh Esa dan ka Fahmi. Dan akhirnya ka Dimas merasa hidupnya refreshing. Selain itu, pengalaman yang lainnya adalah mengikuti pekan olahraga jurusan dengan jenis olahraga basket, futsal, voli dan bulutangkis
Sedangkan organisasi antropologi, untuk ka Dimas tidak ikut serta di dalamnya.
Dosen favorit ka Dimas selama di antropologi adalah bapak Ade Makmur dikarenakan merupakan dosen wali ka Dimas. Lalu ada ibu Wati dengan rasa keibuannya yang tinggi dan ibu Selly yang keras namun mendidik.
Mata kuliah favoritnya adalah etnografi, karena dosennya asik, belajar konsep-konsep antropologi dan mendapat nilai B. Terus ada filsafat karena mengulang terus setiap semester dan kualitatif karena pas dengan antropologi.
Penilaian tersendiri dari ka Dimas untuk Antropologi diantaranya antropologi paling minus dibanding yang lain, asik karena minusnya, jurusan paling mandiri dan berdikari serta kesannya di antropologi yaitu bahagia dan senang.
Pesan dari ka Dimas untuk antropologi 2015 adalah semoga rangkaiannya berjalan dengan lancar, dan semangat.
Narasumber kedua yang saya wawancarai yaitu :
3.      Muhammad Radivan Aldiansyah, antropologi 2011, berikut biodatanya :
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Agama
Hobi
Riwayat Pendidikan




Cita-Cita

Asal Daerah
:
:
:
:

:



:

:
Muhammad Radivan Aldiansyah
Depok, 08 Mei 1994
Islam
Nonton, main game, berenang, lari pagi
TK B Indria
SDN 1 Anyelir
SMPN 2 Depok
SMAN 5 Depok
Universitas Padjadjaran-Antropologi
Mempunyai pekerjaan yang santai tapi banyak uang, Kedutaan Asing
Depok.

Motivasi ka Radivan masuk jurusan antropologi adalah terjebak cerita guru SMA, kemudian memilih jurusan antropologi karena tidak diterima di jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Keseharian tersendiri di antropologi adalah dari pertama awal masuk, kumpul-kumpul, semakin ke pertengahan menjadi geng-gengan, aktif di Human dan masuk divisi Medfo. Pengalaman lain di antroplogi adalah pkl ke berbagai daerah, diantaranya ke Karawang, Yogyakarta, Ci Bodas, Lembang, Ujung Genteng dan daerah Cicalengka.
Selain pengalam PKL ada juga pengalaman pada saat inisiasi. Yaitu, satu bulan setengah rangkaian terasa lama sekali karena setiap hari bertemu dengan PK dan harus jalan dari gerbang dengan menggunakan syal putih. Latihan untuk persembahan dengan tema kebudayaan dari seluruh dunia dan mendapat suku Afrika Selatan. Ka Radivan menyebut inisiasi tersebut adalah jaman jahiliah, karena di suruh membuat gaya pribadi, pada saat kumpulan di rumah makan dan ada senior yang bertanya “Siapa Kalian??” dan latihan gaya pribadi di rumah makan. Dan PK merupakan pelindung dari para swasta. Setelah itu ada pementasan yang sebelumnya sudah disiapkan. Di dalamnya ada dukun di depan unggun api dengan kostum menggunakan celana karet pendek dan kelompok ka Radivapun mementaskan persembahannya. Pada akhirnya lulus menjadi kerabat human dan mendapat syal kuning.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah tahap selanjutnya di daerah Tasik tepatnya di Rajapolah. Ka Radivan sebagai koordinator desa, meneliti dan belajar di anttropologi sangat terpakai sekali untuk meneliti daerah Rajapolah yang meneliti bisnis kerajinan tangan.
Mata kuliah favorit ka Radivan adalah antropologi pariwisata dan antropologi media. Penyebabnya adalah yang pariwisata suka jalan-jalan dan pada saat awal perkulian suka menjadi pemandu wisata dadan. Sedangkan antropologi media karena suka mengamati media sosial, suka mengamati media masa dan masuk skripsi tentang media.
Dosen favoritnya yaitu bapak Budi Gunawan, bapak Ira karena erupakan dosen pembimbing. Kesibukan dalam menyusun skripsi dipengaruhi oleh swasta mentor, panitia swasta postmo dan main-main bersama teman.


Kesimpulannya adalah bahwa antropologi dari masa ke masa mengalami banyak perubahan dan keberagaman, mulai dari tradisi inisiasi sampai pada jumlah mahasiswapun mengalami banyak perubahan. Intinya adalah di dunia ini tidak ada yang tidak berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Seperti halnya antara aku, rangkaian dan antropologi memiliki berbagai kisah yang bisa dikatakan fenomenal dan merupakan sebuah proses penerimaan dalam sebuah kekerabatan.

Komentar

Postingan Populer