Mengingat terlalu jauh itu menyakitkan


 Ketika seseorang dihadapkan atas dua pilihan dimana salah satu pilihan tersebut harus ia pilih dan bingung pun muncul. Entah bagaimana dengan pilihan kali ini, sekedar ingin tahu tapi takut terlalu jauh, menambah wawasan namun menambah pula kesakitan, semakin jauh semakin sakit. Hal ini yang akan dirasakan oleh setiap orang, berhubung dengan masa lalu masing-masing yang penuh warna.

Boleh saja tahu terlalu jauh tapi siap-siap saja ada kecemburuan yang sedik demi sedikit menghampiri. Mengingat dan menimbang bawa terlalu jauh itu menyakitkan, jadi mungkin sampai disini. Bukan berarti berhenti tapi lebih baik menata kehidupan sekarang. Karena, bagaimna pun juga, masa lalu adalah masa lalu, waktu tidak mungkin berputar balik ke masa itu, semua sudah berlau dan terjadi sebagaimana adanya, tugas kita sekarang adalah hidup lebih baik dari masa lalu.

“Kenapa masa lalu kadang menyakitkan? Kenapa dulu kita gini? Kenapa ko dulu aku seperti itu??” Itu adalah sebagian pertanyaan yang ditanyakan oleh seorang responden. Iya memang, masa lalu itu beragam, ada yang menyenangkan, ada yang tidak menyenangkan, ada yang ingin kita ulang terus menerus, ada yang ingin sekali dilupakan.

Dunia itu pasti berputar dan bertukar. Mengikhlaskan apa yang telah terjadi adalah pilihan yang terbaik dan kita harus berubah dari keburukan yang perna terjadi. Antara masa laluku dan msa lalumu itu sebuah gudang yang besar. Sebesar apa? Sebesar usia kita sekarang.

Muncullah pertanyaan seperti ini “ jika kita bisa kembali ke masa lalu dan waktu berputar kembali ke masa lalu apa yang akan kamu lakukan?” jawabannya adalah “yang akan aku lakukan, bakalan ngelakuin perbuatan yang lebih baik dari perbuatan  yang dulu dilakukan, akan melakukan semuanya memperbaiki sesuai dengan ekspestasi” jawaban salah seorang responden.

Oh no no.. semua angan itu tidak akan pernah nyata. Karena waktu tidak akan pernah kembali dan menengok ke belakang. Jadii,, perbaikan diri di butuhkan dan inilah saatnya..

Nahh... uraian di atas pilihan kasus pertama, mari beranjak ke kasus kedua..

Sempat terlintas dipikiran seperti ini “pengen tauu,, tapi takutt.. pengen liatt.. tapi sakitt.. sudah tau akhirnya minder dan sakit”. Halowww... apa urusannyaa,, sekarang adalah sekarang, dulu adalah duluu, acuh bukan berarti tak peduli, tapi peduli itu ada sakitnya, sakit bukan berarti berhenti semuanya, tapi semuanya memerlukan perubahan.

Dan timbullah pertanyaan “kenapa penyesalan selalu datang terakhir?” pertanyaan dari responden. Seketika aku menjawab “ karena penyesalan timbul setelah apa yang kita pilih, kita bertindak atau yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan”. Itu menurutku..

Tidak mengerti abaikan, tidak jelas memang benar.


Selamat sore..

Komentar

Postingan Populer