Berladang

Hidup disini bagaikan sedang berladang. Setiap hari mendapatkan pelatihan untuk bisa berladang di negeri orang. Pengetahuan demi pengetahuan terus mengalir tiada hentinya, tinggal kita maunya pengetahuan tersebut diaplikasikan ke ladang kita dan untuk bertahan hidup. Ladang di sini banyak memiliki arti, seperti ladang biasa saja, ladang yang sungguh-sungguh berladang, ada yang berladang langsung ke tujuan keuntungannya, ada pula yang berladang karena ingin tau dan karena ocehan orang lain.

Berladang dalam tulisan ini adalah berladang mencari tau, semangat berladang karena ocehan orang dan berladang akan kepolosan demi kebaikan. Pertama akan saya bahas berladang mencari tahu. Setiap orang pasti memiliki rasa penasaran yang besar, ditambah dengan pengetahuannya yang minim sekali membuat dia keluar dan mencari tahu segalanya, walaupun dalam prosesnya memilukan dan membuat dirinya malu sendiri karena terlalu mencari tahu. Memang orang lain sudah mengetahui apa yang dicari tahu olehnya, tetapi dia berusaha untuk mengimbangi lingkungan sekitarnya walaupun ia harus menelan mentah-mentah rasa sakitnya itu.

Rasa sakit ini berlanjut kepada pembahasan yang kedua, yaitu semangat berladang karena ocehan orang.  Rasa sakit yang ditelan mentah-mentah di hadapan itu memang pasti menyakitkan, tetapi orang tersebut akan berpikir untuk apa dirinya larut dalam kesedihan karena ocehan orang lain. Sakit itu ia jadikan motivasi terbesar ketika berladang di negeri ini. ia akan hidup dengan ocehan orang yang membuatnya bersemangat bahwa orang sepertinya mampu bangkit dan berhasil, walaupun kadang kala ada titik dimana ia lelah akan semuanya. Manusia mempunyai batas kesabaran walaupun terlihat kuat. Ada saatnya dia berontak karena rasa sakitnya yang ia tahan demi semangatnya ia berjuang merawat ladangnya.

Namun, ada hal yang lebih indah dari semua itu. Berladang akan kepolosan dan kebaikan merupakan jawaban dari kedua berladang sebelumnya. Terlalu polos memang tidak baik, tapi lebih baik polos untuk hal-hal yang kurang baik. Berladang kebaikan, itu adalah tujuannya disini, menebar kebaikan walaupun sebenarnya tidak baik untuk dipamerkan, tetapi setidaknya, dia melakukan kebaikan dengan polosnya semata-mata hanya untuk menambah ladangnya agar tetap subur sebagaimana pada saat ia datang ke tempat perantauan ini. hal yang dipikirkan pertama kali adalah, ini tanah orang, saya cuman ikut berladang supaya bisa berhasil dan setidaknya berbaik sangka dan berlomba-lomba dalam kebaikan walaupun dunia sekitarnya sangatlah kejam. Itung-itung menambah kebaikan pada ladangnya dan memberkahinya.

Demi tecapainya ladang yang baik, suatu ladang dapat bekerjasama dengan ladang lainnya pula yang seirama dengannya. Itu berguna untuk menilai ladangnya berhasil atau tidak. Sampai saat ini ladangnya masih dalam tahap penanaman bibit ilmu. Doakan saja supaya berhasil dan berkah. Walaupun telinga panas akan cibiran orang, tetapi itu menjadi semangat motivasi yang paling besar dalam proses berladang ini.  aku hidup di dalamnya..


Selamat malam...

Komentar

Postingan Populer