Memang Berbeda

Terlihat berbeda memang perlakuan seseorang terhadap seseorang lainnya. Dari yang dilihat perlakuan itu muncul karena ada efek baliknya pada orang yang di perlakukan baik olehnya. Seseorang bisa saja dekat dengan orang lain untuk di manfaatkan, di pandang sebelah mata dengan kasus yang sama sangat terlihat jelas. Dua orang yang menjadi objek oleh si subjek yang memperlakukan keduanya dengan semau kebutuhannya. Memang benar, manusia itu mahluk soaial yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi dalam mempunyai relasi, apakah harus relasi seperti itu yang terjadi?

Setiap orang pasti mengharapkan relasinya baik dengan yang lainnya, tetapi selalu ada saja tantangan demi tantangan yang harus di hadapi. Acuh memang di perlukan. Tapi apakah seseorang harua acuh terus menerus dan membiarkan ketidak baikan terjadi begitu saja di hadapan badan? Apalagi jika ketidak baikan itu menyangkut dirinya?

Rasa perih menyayat memang ada, bersikap acuh memang sudah biasa. Akan tetapi tidak semua manusia itu bisa bertahan dalam aituasi dan kondisi yang sama secara terus menerus? Itu mustahil. Manusia bisa bertahan 4 hari tanpa makan, tetapi tidak bisa bertahan 4 jam sekalipun jika batinnya terus menerus..

Acuh, dalam konteks ini wajib di pakai. Seseorang bida bertahan dari tekanan batin jika ia acuh (realita nyata yang dirasakan). Biarkan orang lain berbicara semaunya, menampakan semua ke egoisannya, asalkan kita tidak tidak seperti itu dan tetap pada tujuan utama dan biarkan ia berkaca atas dirinya sendiri. Sudahkah dirinya sempurna? Atau dirinya itu mahluk apa?? Semua akan terjawab ketika takdir angkat bicara dan hukum karma berlaku. (Mitos semata)


Hahaa.. Jangan serius, anggap saja dua rius. Wkwkwkkk

Selamat siang :) hari Kamis..

Komentar

Postingan Populer