Cerah ituuu..... engga tau, bingung. heee
Selamat malam malam....
Aku kembali bisa menulis karena sejarah itu terulang kembali..
Duluu... (beberapa bulan ke belakang), aku selalu membuat
puisi untukmu, hari demi hari ku tulis dengan pena yang tak lelah menemaniku. Lembar
demi lembar ku hasilkan..
Kamu yang selalu membuat aku gelisah antara lanjut atau
udahan, dan itu membuat benefit bagi diriku sendiri. Bagaimana tidakk setiap
hari lembaran demi lembaran karya ku buat karenamu.. dan itulah kadang yang
membuatku senang..
Malam demi malam terus berganti, cucuran air mata yang tak ada
habisnya, mengenang dirimu yang jauh.. Malam oh malam,, dulu kau selalu tampakan
wajah lucumu, dulu kau selalu tampakan senyum bahagiamu.. tapi seketika waktu
itu merampas semuanya, merampas kebahagiaan yang sedang berjalan dengan adanya pena
baru yang ikut menulis dan memanfaatkan ketidak tahuanku.
Ternyata,, pena itu lebih dulu mengenalmu dibanding aku, dan
kamu tidak menuliskan permulaannya. Aneh tapi memang benar adanya.. dan itu kadang
membuatku merasa hilang di telan angin dan memang sekarang aku telah menjadi bagiannya
(angin).
Kemanapun aku berhembus, pasti memiliki titik jenuh. Ku tinggalkan
semuanya di akhir pembaruan semester 1. Ku buang semua pena yang melekat di
tubuh dan pikiranku.. dan beruntung aku bisa amnesia. Haha
Akhirnya di awal pembaruan semester dua,, aku menemukan duniaku
sendiri dan cinta dalam hati itu perlahan pudar dan pena-penaku benar-benar hilang.
Hari demi haari berganti kulihat rembulan yang teraang benderang menghampiri. Ternyata,,
ada sebuah pesan yang tersirat di tempat dimana Neil mstrong pertama kali mendarat
di bulan. Jeng jeng.. stiker ayampun muncul dan tulisannya “haii”.. merene pula
haii...
Pantun demi pantun saling lempar satu sama lain. Sang rembulan
tau siapa yang akhirnya kalah dalam perang
pantun yang absurd itu.. dan sebelumnya,, kamu itu aneh.
Jam demi jam berganti, dan yang buatku GALAU itu benar-benar
kembali datang.. badai mataharipun terjadi, dan kepanasan muncul dimana-mana..
badai badai dan badai,, datang bertubi-tubi dan anehnya membuat aku senang..
senyuman panas yang menghantar kini semangit panas dirasakan. Sang rembulan yang
membawa kabarpun telah lama pergi dengan no. Penerbangan 712-161.. dan tergantikan
oleh sang matahari yang selalu memberikan kehangatan.
Entah,, lagi-lagi entah apa yang terjadi padamu, sampai saat
itu aku tak dapat memahamimu. Dan ketidak pahamanku ini benar-benar membuatku
terjebak di kandang tralis yang sulit keluar. Aku pikir lucu, namun ternyata iya
lucuu..
Dann... intinya,, aku menyambut baik kehadiranmu kembali
dengan banyak pena yang siap ku goreskan di baligo putihmu yang luas..
Hohooooo.... good night the scientis liver (my)..
Komentar
Posting Komentar