Ungkapan Dia, Ia dan Iya
Membentang luas sang merah gagah menghampar
Membuktikan diri dengan satu hadapan berdiri di tengahnya
Terbebas dari semua ikatan yang begitu gempar
Menerjang jiwa kosong merana menatap dilain jiwanya
Ya.. Iya mengerti betapa mata bebas memandang
Betapa suara bebas berkoar
Betapa kaki bebas berlari
dan betapa bebas hati meluapkan ketakutan
Ia tak bersarang dalam jiwa melainkan ia bersarang dalam hati
Ia.. Dewa ketakutan yang selalu menghantui
Seketika ia terbebas dari benang kusutnya
Mencoba melupakan apa yang telah di rasa
Mencoba membuang jauh ketakutan
Mencoba mencerahkan apa yang sebelumnya gelap gulita
Di keheningan sang sore
Angin berhembus membelai kakinya yang telanjang
Menapak bumi dengan aroma yang khas
Membuat ia damai dalam ke tak damaiannya
Bumi...
Dia memang ajaib
Mampu dengan senang hati merenggut semua ketakutan yang menjalar
Dan dia berhasil menaklukan
Atas apa yang dirasakan hati menaik ke pikiran
Dan ia sadar betapa ia telah membuang banyak tenaga untuk ketakutannya.
#PuspaRaya
Membuktikan diri dengan satu hadapan berdiri di tengahnya
Terbebas dari semua ikatan yang begitu gempar
Menerjang jiwa kosong merana menatap dilain jiwanya
Ya.. Iya mengerti betapa mata bebas memandang
Betapa suara bebas berkoar
Betapa kaki bebas berlari
dan betapa bebas hati meluapkan ketakutan
Ia tak bersarang dalam jiwa melainkan ia bersarang dalam hati
Ia.. Dewa ketakutan yang selalu menghantui
Seketika ia terbebas dari benang kusutnya
Mencoba melupakan apa yang telah di rasa
Mencoba membuang jauh ketakutan
Mencoba mencerahkan apa yang sebelumnya gelap gulita
Di keheningan sang sore
Angin berhembus membelai kakinya yang telanjang
Menapak bumi dengan aroma yang khas
Membuat ia damai dalam ke tak damaiannya
Bumi...
Dia memang ajaib
Mampu dengan senang hati merenggut semua ketakutan yang menjalar
Dan dia berhasil menaklukan
Atas apa yang dirasakan hati menaik ke pikiran
Dan ia sadar betapa ia telah membuang banyak tenaga untuk ketakutannya.
#PuspaRaya
Komentar
Posting Komentar