Temukan judul (jalan) yang tepat

Berbicara tentang sebuah kesepian, dimana hanya ada angin dan udara dingin yang menemani. Entah sampai kapan kesendirian ini berjalan. Ini adalah masalah hidup, bukan untuk melihat masa lalu, tapi berpikir untuk masa yang akan datang.
Kadang berpikir, apakah harus jatuh bagai daun yang sudah menguning diterpa angin? Apakah harus seperti air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah?
Jelas, tidak. Berdiri kokoh bagai pohon. Semakin tinggi semakin besar badai datang, tumbuh dan berkembang dengan sinar matahari yang menerpanya. Tumbuhlah, bukan hanya dengan satu kenangan penikmat semata. Walaupun hati meratap dan melayang, kokohlah bagai tebing, derulah bagai pasir.
Benci, rindu, dendam,cinta, telah melahirkan sebuah legenda. Nikmati dan resapilah setiap hidup, tatap langit rayapi bumi. Lintasilah bumi supaya tau kesepian akan hilang dengan apa dan bagaimana, bukan hanya oleh sebuah semiotika yang hanya ada pada angin yang menyejukan saat ini. Maka carilah berbagai angin, agar tau, agar merasakan, agar mengerti akan terusirnya sepi.
Jangan takut jika aku menghilang, takutlah jika dirimu yang hilang. Jangan mencoba-coba, jangan melihat dari apa yang telah terjadi. Lihatlah ke depan, jajakilah langkahmu, hidup damailah, walaupun masa lalu tidak sama sekali bersahabat. Setidaknya kamu harus dan akan merasakan hidup yang jauh dari sebuah kesepian.

Komentar

Postingan Populer